REAKSI BANGSA INDONESIA THD JEPANG
Posted September 21, 2008
on:Untuk menarik simpati bangsa Indonesia pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia mendirikan badan-badan resmi seperti Gerakan Tiga A, kemudian Putera dan selanjutnya PETA.
Gerakan Tiga A semboyannya adalah Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Syamsuddin SH. Namun dalam perkembangan selanjutnya gerakan ini tidak dapat menarik simpati dan perhatian rakyat, sehingga pada tahun 1943 Gerakan Tiga A dibubarkan dan diganti dengan Putera.
(PUTERA) Organisasi Putera dibentuk pada tahun 1943 di bawah pimpinan “Empat Serangkai”, yaitu Bung Karno, Ki Hajar Dewantara, Kiyai Haji Mas Mansyur. Gerakan Putera ini pun diharapkan dapat menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam setiap peperangan yang dilakukannya. Tetapi gerakan Putera yang merupakan bentukan Jepang ini ternyata menjadi bumerang bagi Jepang. Hal ini disebabkan oleh anggota-anggota dari Putera yang memiliki sifat nasionalisme yang tinggi.
PETA merupakan sebuah organisasi bentukan Jepang dengan keanggotaannya terdiri dari pemuda-pemuda Indonesia. Pada awalnya pembentukan PETA ini adalah untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik dalam menghadapi Pasukan Sekutu. Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata PETA justru sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik. Misalnya Jenderal Sudirman dan Jenderal A.H. Nasution adalah dua orang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi pemimpin pasukan PETA pada zaman Jepang. Namun karena PETA terlalu bersifat nasional dan dianggap sangat membahayakan kedudukan Jepang atas wilayah Indonesia, maka pada tahun 1944 PETA dibubarkan. Berikutnya Jepang mendirikan organisasi lainnya yang bernama Perhimpunan Kebaktian Rakyat yang lebih dikenal dengan nama Jawa Hokokai (1944). Kepemimpinan organisasi ini berada di bawah Komando Militer Jepang.
Tinggalkan Balasan